“Mama,
tahu tidak barang-barang yang Aina simpan di sini?” tanya Aina pada mamanya
Aina
selalu saja ribut jika barang-barang yang dia butuhkan itu hilang tidak pada
tempatnya. Aina ini anak yang sangat bergantung pada ibunya kalau barang-barang
yang dia simpan tidak ada di tempatnya
“
Nah kamu simpan dimana kemarin?” mama Aina bertanya kembali
“Terakhir
aku menyimpannya di sini. Di atas meja belajar!” Aina dengan sedikit marah pada
mamanya
Aina
akhirnya terus mencari barang-barangnya yang di carinya itu, sampai dia
membongkar rak bukunya untuk mencari barang yang dicari. Kamarnya yang begitu
berantakan oleh barang-barang Aina ini membuat barang yang dicarinya menjadi
susah. Dengan muka cemberut dan sedikit kesal Aina terus mencari barang itu.
“Aina,
sudah ketemu belum barang yang kamu cari?” mama Aina bertanya
“Belum
ma!” sambil sedikit menangis dan merengek pada mamanya
Selain
sering bergantung pada mamanya, Aina pun memiliki kebiasaan yang sangat tidak
patut di contoh. Aina, sangat malas membereskan kamarnya dan sering menaruh
barang sembarangan. Makanya aina selalu lupa tempat barang yang di simpan,
padahal barnag tersebut merupakan barang yang sangat penting.
Kejadian ini
tidak hanya sekali atau dua kali tetapi sangat sering terjadi.
“
Makanya Na, kamu jangan sembarangan menaruh barang . Sekarang kalau barang itu
kamu butuhkan jadinya kayak beginikan?” mama Aina menasehati
“Uhhm
mama!!! Mama jangan nyeramahin aku saja. Bantuin anakmu ini” Aina merengek pada
mamanya
“Ya
nak, mama akan membantumu!” sambil mencari-cari di sekitar kamar aina yang
sangat berantakan
Kamar
Aina memang terkenal sangat berantakan, dia memang anak yang sanagt berbeda
dari anak seumurnya yang masih suka membereskan kamar, kalau kamar Aina beres
berarti ada sesuatu. Mama dan anak ini mencari-cari barang yang di cari Aina.
“Ma,
kok tidak ketemu-ketemu ya dari tadi. Padahal Aina yakin ada di kamarnya?” Aina
sangat yakin akan keberadaan barang
tersebut.
Merasa
sudah cape karena hampir 3 jam Aina membongkar kamarnya yang berantakan dan
makin berantakan setelah di acak-acaka oleh Aina, akhirnya Aina putus asa dan
menghentikan pencarian barang tersebut
~
Udara
pagi hari sangat menyehatkan badan, pagi hari di hari minggu ini Aina di
bangunkan oleh ibunya untuk berolah raga.
“Aina...Aina...
hayo bangun!!!mama dan papa mau pergi jogging nih?kamu mau ikut tidak?” tanya
mamanya dari luar kamar Aina
Aina
tampak masih malasan-malasan di atas tempat tidurnya dan kamarnya yang sangat
berantakan sekali. Terdengar suara
mamanya yang mengajak berolah raga akhirnya aina bangun dari tempat tidurnya
dan berjalan menuju pintu kamarnya, belum sampai pintu kamar aina tersandung
oleh suatu barang.
*gubrakkkk*
suara yang begitu keras terdengar dari kamar Aina
“Aoouuhhhh,
apaan sih ini? Sakit lagi” Aina pun
langsung melihat barang yang membuatnya jatuh dan ternyata itu adalah tumpukan
boneka yang berserakan di lantai kamar
“Ada
apa Aina?” mama sangat penasaran dengan suara dari dalam kamar Aina
“Ini
mah, Aian tersandung oleh boneka yang ada di kamar” Aina menjawab pertayaan
mamanya
Maklum
kamar Aina selalu di kunci jika dia tidur dan Aina memiliki kebiasaan tidur
dengan keadaan lampu mati. Selain menghemat listrik juga lebih nyaman saja
untuk mata Aina. Aina pun berdiri dengan kaki yang masih di pegangnya karena
kesakitan dan langsung membuka pintu kamarnya.
“
Kamu tidak apa-apa Aina? Makanya kamar kamu bereskan kan jadi kayak begini
akibatnya!” mama Aina memberi nasihat pada anaknya
“
Iya ma, Aina akan membereskan kamar kok hari ini. Loh mama kok dah siap pake
baju olahraga?” Aina mengiyakan perkataan mamanya dan bertanya
“Mama
dan papa mau jogging dulu, kamu mau ikut tidak?” mama mengajak Aina
“Tidak
sepertinya, kaki Aina sakit mah gara-gara jatuh tadi dan aina masih penasaran
dengan barang Aina yang hilang itu!” aina pun menolak ajakan mamanya secara
halus
~
Tak
berapa lama setelah kedua orang tua aina pergi, aina langsung membereskan
kamarnya yang sangat berantakan akibat mencari suatu barang yang sangat penting
. sambil menatap kamarnya yang sangat berantakan aina penasaran akan keberadaan
barang tersebut.
*Dalam
hati sambil menatap kamarnya*
“Huahh
aku sangat benci dengan kebiasaanku yang tidak pernah merapikan kamar dan
sangat jorok dalam menaruh barang” Aina berbicara dalam hatinya
Setelah
ucapan dalam hatinya, aina bertekat untuk membereskan kamar tidurnya dan
bertekat untuk selalu membereskan kamar juga tidak sembarangan dalam menaruh
barang-barangnya. Aina membereskan kamarnya dengan penuh semangat dan sambil
mencari barang yang dicarinya.
Kamar
Aina nampak sangat berantakan sekali, maklum Aina sangat berbeda sekali dengan
anak-anak yang lain. Dia sangat cuek dan selalu sembarangan meletakan
barang-barang pribadinya di mana saja. Termasuk barang yang satu ini , sudah
hampir 3 hari Aina mencari barang ini di rumahnya, mamanya saja yang selalu
tahu di mana letak Aina selalu sembarangan menyimpan barang saja sampai tidak
tahu, padahal barang tersebut harus segera ditemukan karena sangat berharga
sekali. Nah barang apa ya? Sampai segitu berharganya.
Waktu
berjalan begitu cepat, aina masih sibuk dengan kamarnya dan sampai tidak
menyadari bahwa kedua orang tuanya pulang.
“Aina,
ayo makan. Jangan terlalu serius membereskan kamar. Makan dulu sini!” bapak aIna
mengajak anaknya sarapan
“Iya, Pa! Sebentar nanggung nih!” Aina sedikit menolak ajakan
Aina
melanjutkan membereskan kamarnya. Dan sampai tanpa sadar bahwa barang yang dia
cari itu telah ditemukannya.
“Perasaan
tadi aku melihat kertas itu deh....dimana ya?”Aina sambil mencari di tumpukan
kertas-kertas ujiannya
Kembali
Aina membogkar tumpukkan kertas yang sudah dibereskannya, sehingga tumpukkan
kertas itu menjadi berantakan lagi.
“Nah
ini dia barang yang aku cari. Sebuah kertas usang.” Kata Aina dalam hati sambil
kegirangan
Sambil
keluar kamar dan memperlihatkan pada orang tuanya.
“Mama,
ini dia barang yang aku cari. Kertas usang pemberian sahabatku, Inya!” sambil
kegirangan sekaligus sedih melihat tulisan sahabatnya
“Ohh
barang yang selama ini kamu cari adalah kertas usang pemberian Inya?” tanya
mama
Sambil
menganggukan kepala dan meneteskan air matanya. Air mata bahagia dan sedih
karena kertas itu adalah sebuah kenangan yang sangat berharga sekali untuk Aina.
Sahabatnya inya memang sudah meninggal 1 tahun yang lalu akibat leukimia, dan
kertas tersebut bertuliskan sebuah puisi tentang persahabatan antara Aina dan Inya.
“Sudahlah
Aina!jangan nangis begitu kasihan Inya di sana!Nah sekarang kertas ini sudah
kau temukan jangan menyimpan barang berharga atau barang-barang lainnya
sembarangan lagi ya!” mama Aina menasihati
“Iya,
ma. Aku sudah berjanji pada diriku! Karena sangat berarti sekali kertas usang
ini. Ma, ada manfaatnya jugakan kalau aku menyimpan barang-barang aku dengan
rapih di kamar jadi aku bisa dengan mudah mencari letak barang yang aku cari.”
Aina menyadari kekurangannya
“Nah
gitu dong. Sekarang Aina sarapan lalu kembali merapikan kamarmu ya!” mama Aina berkata
0 celoteh kawanan:
Kaskus
Only
:ilovekaskus
:iloveindonesia
:kiss
:maho
:najis
:nosara
:marah
:berduka
:malu:
:ngakak
:repost:
:repost2:
:sup2:
:cendolbig
:batabig
:recsel
:takut
:ngacir2:
:shakehand2:
:bingung
:cekpm
:cd
:hammer
:peluk
:toast
:hoax:
:cystg
:dp
:selamat
:thumbup
:2thumbup
:angel
:matabelo
:mewek:
:request
:babyboy:
:babyboy1:
:babymaho
:babyboy2:
:babygirl
:sorry
:kr:
:travel
:nohope
:kimpoi
:ngacir:
:ultah
:salahkamar
:rate5
:cool
:bola
by Pakto
:mewek2:
:rate-5
:supermaho
:4L4Y
:hoax2:
:nyimak
:hotrit
:sungkem
:cektkp
:hope
:Pertamax
:thxmomod
:laper
:siul
:2malu:
:ngintip
:hny
:cendolnya
by misterdarvus
:maintenis:
:maintenis2:
:soccer
:devil
:kr2:
:sunny
Post a Comment