Pagi-pagi ando di bangunkan oleh ibunya untuk
bersiap-siap berangkat sekolah. Sambil menunggu ando selesai mandi ibu
menyiapkan makan untuk sarapan dan bekal ando.
“Ando,
hayo cepat sarapan nanti kamu terlambat ke sekolah.” Ibu Ando memanggil
“Iya,
bu. Ando sedang memakai baju sebentar”
Ando pun
memakai baju sekolah dan merapihkan kamarnya sebentar agar tidak terlihat
berantakan. Tidak lama setelah semuanya beres ando segera menuju ruang makan.
“Bu,
mana sarapan ando?” tanya ando pada ibunya
“Ini,
nak. “jawab ibu Ando singkat
“Ibu,
makanan apa ini? Tiap hari makanannya hanya tahu, tempe dan sayuran pahit ini.
Masa tidak ada daging!” ando sedikit marah pada Ibu
“ Ando,
mestinya kamu harus bersyukur sudah bisa makan seperti ini.” Ibu Ando memberikan
penjelasan
Ando
memang anak yang sanagt gengsi terhadap makanan sederhana, maklum dulu keluarga
ando memang cukup kaya tapi semenjak ayah ando meninggal ibu dan Ando harus
hidup sederhana karena hanya ibu yang bekerja. Pekerjaan ibu Ando pun hanya
sebagai penjual nasi . Ando pun merupakan anak satu-satunya dan memiliki sifat
manja dan selalu ingin makan enak.
~
“Bu,
mana bekal ando?” tanya ando pada ibunya
“Ini nak.”
Jawab ibu sambil memberikan bekal yang sudah di
bungkus
“Ibu,
hari ini bekalku apalagi?” tanya Ando
“Sudahlah
jangan banyak tanya ando. Pokoknya kamu masih bisa bekal hari ini.”jawab ibunya
dengan singkat
Akhirnya
Ando pun membawa bungkusan bekal yang di berikan ibunya. ando pun segera berpamitan pada ibunya dan pergi ke sekolah dengan meminta ongkos
pada ibunya dan sedikit memaksa pada ibunya untuk meminta uang lebih.
“Bu,Ando
minta uangnya lebih. Aku mau jajan lagi di sekolah.” Ando merengek pada ibunya
“Ando,
ibu tidak punya uang. Ini pun pas untuk ongkos kamu ke sekolah saja. Lain kali
ya nak.” Ibu menjelaskan
Ando pun
kesal pada ibunya dan langsung mengambil uang ongkos. Ando pergi tanpa
bersalaman dan pamitan pada ibu.
Ando
sampai ke sekolah dan hampir saja telat. Sepanjang perjalan pun Ando nampak
kesal dengan sikap ibunya yang tidak memberikan uang tambahan
“Ndo,
kenapa kamu kok kayak tidak bersemanagat?”
“Aku kesal
nih ma ibu. “ Ando menjawab
“Sudahlah
, jangan begitu pada ibumu”
Ando pun
menjalani pelajaran sekolahnya dengan perasaan yang kesal pada ibunya.
~
Bel
istirahat berbunyi dan ando pun merasa gembira karena bisa membuka bekal dari
ibunya
“Uahh perut
nampaknya sudah lapar. Saatnya makan” Ando berkata
“Ayo ndo
kita buka bekal bareng” teman Ando berkata
Ando pun
membuka bekalnya dan melihat bekal yang di bawanya tidak sesuai harapannya.
Ando pun sangat kecewa dan membuangnya.
“Aku kesal
selalu saja ibu membawa makanan yang seperti ini. Padahal aku ingin makan nasi
denagn ayam goreng.” Ando dalam hatinya sambil membuang makanannya serambi
kelasnya
Tiba-tiba
temannya mengambil makanan yang ando buang di serambi kelasnya Ando pun sangat
kaget melihat kejadian tersebut. Ando tidak menyangka bahwa teman sekelasnya
ada yang mengambil makananya tersebut. Ando bertanya-tanya pada hatinya ada apa
dengan temannya itu, karena ando mengetahui temannya yang mengambil makanan itu
merupakan anak orang yang berkecukupan sekali dan sangat angkuh.
“Eeeehhmmmm...eng..eng..engga.
aku malu saja. Aku lapar ando dan belum makan dari kemaren. Bapaku bangkrut.”
Ano menjelaskan
“No,
kenapa kamu tidak bilang dari tadi. Kenapa harus memungut makanan yang di buang
ini.” Ando bertanya kembali
“.........(cukup
lama terdiam) Aku malu saja dan aku pun
sengaja berdiam dulu kemudian mengambilnya.” Agak sedikit takut
“Sudahlah,
tidak usah kamu bahas saja. Aku sangat senang makanan ini bermanfaat untukmu.
Kalau kamu mau setelah pulang sekolah kamu mapir ke rumahku saja” ando memberi
solusi
“Memang ada
apa di rumahmu, Ndo?” tanya Ano dengan sedikit kaget
“Tidak, aku
punya makanan lebih. Yaaa..walaupun makanan sederhana mungkin bisa membantu
keluargamu” ando menjawab
Ano pun
menganggukan kepalanya tanda menyetujui saran yang di berikan Ando untuknya.
~
Sepanjang
perjalanan menuju rumah ando memikirkan apa yang akan terjadi jika dia ada di
posisi Ano. Ando pulang bersama Ano, dan sepanjang jalan tersebut tidak ada
perbincangan sama sekali yang keluar dari kedua mulut keduanya.
“Ya tuhan,
sebenarnya aku lebih berutung dari Ano. Dia sudah tidak memiliki tempat tinggal
dan serba kekurangan sekali.” Ando dalam hati sambil melihat tampang Ano
sekilas
Perjalan
menuju rumah ando ini di tempuh dengan jalan kaki, selain ando ingin menghemat
ongkos sekalian bisa menyehatkan tubuh.
“Assalamualaikum”
Ando memberikan salam
Ando masuk
ke rumah yang sederhana itu dan langsung bersalaman pada ibunya
“Ndo,
siapa itu?” tanya ibu nya
“Ini bu,
Ano. Dia teman ando di sekolah.” Ando menjelaskan
“Oh.
Sana kalian makan dulu nanti sakit lagi. Ibu sudah mempersiapkan makan siang.
Ibu terburu nih mau ke warung lagi.” Ibu ando terburu-buru
“Iya,bu.
Bu bisa Ando berbicara sebentar” ando menarik lengan ibu nya
“Ada apa
ini? Tumben menarik ibu bukannya tadi pagi kamu marah pada ibu.?” Ibu merasa
aneh
“Ini bu,
Ando sudah melupakan masalah tadi pagi dan Ando minta maaf banget ma ibu.” Ando
meminta maaf
Ando pun
menceritakan tentang kejadian yang terjadi di sekolah dan niat ando membantu
Ano dalam soal
makanan. Ibu pun begitu terharu terhadap penjelasan anaknya dan
mengiyakan keinginan membantu temannya. Ando pun berniat membantu Ano dan
adiknya dengan menyisihkan uang jajannya.
Setelah
penjelasan yang diberikan anaknya, ibu langsung mempersiapkan makana untuk di
bawa oleh Ano dan ando pun mengajak Ano
ke kamar.
“Ano,
ini aku punya sedikit rezeki untukmu dan adik-adikmu. Kau pergunakan dengan
bijak ya. Aku hanya bisa membantu seadanya saja.” Ando sambil memberikan uang
jajan yang di kumpulkannya
“Ando.....
aku sangat terharu sebenarnya kamu tidak perlu seperti ini. Aku masih mampu
kok.” Ano menolak
“Sudahlah,
tidak perlu menolak aku ikhlas kok.” Ando sedikit memaksa
Akhirnya
ano mau menerima bantuan dari Ando dan berterima kasih banyak. Mereka berdua
pun akhirnya mengobrol di kamar Ando sambil memakan cemilan buatan ibu Ando .
begitu lama mereka mengobrol tanpa sadar waktu sudah petang dan Ano berpamitan
pulang pada Ando dan memberikan makanan yang tadi di bungkuskan ibu ando untuk
ano.
“No, ini
sedikit makanan dari ibu. Mudah-mudahan dapat di terima.” Ando sambil
memberikan bungkusan
“Terimakasih
banyak ya , Ndo.semoga ini semua bisa aku manfaatkan dan bilang terima kasih ya
sama ibu.” Ano menerima
Ando
merasa tersadarkan dengan kejadian ini dan merasa harus banyak bersyukur atas
apa yang di dapatnya
0 celoteh kawanan:
Kaskus
Only
:ilovekaskus
:iloveindonesia
:kiss
:maho
:najis
:nosara
:marah
:berduka
:malu:
:ngakak
:repost:
:repost2:
:sup2:
:cendolbig
:batabig
:recsel
:takut
:ngacir2:
:shakehand2:
:bingung
:cekpm
:cd
:hammer
:peluk
:toast
:hoax:
:cystg
:dp
:selamat
:thumbup
:2thumbup
:angel
:matabelo
:mewek:
:request
:babyboy:
:babyboy1:
:babymaho
:babyboy2:
:babygirl
:sorry
:kr:
:travel
:nohope
:kimpoi
:ngacir:
:ultah
:salahkamar
:rate5
:cool
:bola
by Pakto
:mewek2:
:rate-5
:supermaho
:4L4Y
:hoax2:
:nyimak
:hotrit
:sungkem
:cektkp
:hope
:Pertamax
:thxmomod
:laper
:siul
:2malu:
:ngintip
:hny
:cendolnya
by misterdarvus
:maintenis:
:maintenis2:
:soccer
:devil
:kr2:
:sunny
Post a Comment